Minggu, 21 Oktober 2012

Nelayan gunung kidul

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan nelayan terus mendorong upaya peningkatan produksi ikan tangkap.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunung Kidul Bambang Sudaryanto, di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan, produksi sektor perikanan tangkap laut pada 2011 meliputi cakalang mencapai 374,42 ton, tuna 301,14 ton, tongkol mencapai 265,72 ton, jingking, 100,64 ton, lobster sebanyak 82,42 ton, kakap mencapai 56,70 ton, jerbung sebanyak 21,99 ton, bawal sebanyak 19,29 persen, keong sebanyak 16,97 ton dan rumput laut mencapai 882,96 ton.


"Produksi ini meningkat signifikan pada 2012, karena sumber daya laut di Gunung Kidul sangat tinggi, dan belum termanfaatkan optimal. Oleh karena itu, kami terus mendorong nelayan mampu melakukan terobosan dalam memanfaatkan potensi laut," kata Bambang.

Ia mengatakan jumlah armada penangkapan ikan juga semakib banyak dan semakin canggih.

Armada kapal terdiri atas perahu motor tempel (PMT), dan kapal motor (KM). Untuk saat ini, jumlah armada kapal motor (KM) Adon sebanyak lima unit, kapal motor lokal sebanyak 32 unit, perahu motor tempel sebanyak 20 unit dan perahu motor tempel 200 unit.

"Setiap tahunnya jumlah armada penangkap ikan laut terus bertambah. Kami berharap semakin banyaknya armada, semakin banyak juga produksi ikan tangkap laut," kata Bambang.

Prasarana pendukung sektor perikanan tangkap yang ada, kata Bambang, yakni pangkalan pendaratan ikan (PPI) sejumlah tujuh, pelabuhan perikanan pantai (PPP) sebanyak satu, tempat pelelangan ikan (TPI) berada setiap PPI dan PPP.

Menurut dia, panjang pantai di Gunung Kidul sekitar 70 kilometer. Apabila dihitung sejauh empat mil dari garis pantai, maka potensi perikanan tangkap di kabupaten ini seluas 518,56 kilometer persegi.

"Dengan kondisi pantai berkarang, terdapat beragam jenis ikan, baik ikan-ikan komersial maupun ikan hias air laut," katanya.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar