“ Untuk bahan baku batu putih masih bisa dipenuhi dari Kecamatan Semin. Sedangkan batu hitam diambil dari Muntilan. Berbagai jenis produk mampu dihasilkan mulai dari tempat asbak, tempat lampu, patung, serta berbagai bentuk ukir relief. Fungsinya bermacam-macam, bisa dipergunakan untuk hiasan dinding sampai lantai. Permintaan tertinggi pada produk ukiran untuk hiasan,” katanya, Senin (27/9).
Usaha yang dirintis sejak 1999 ini sekarang telah memiliki 50 pekerja. Seiring dengan tumbuhnya jumlah pelaku industri batu ukir di Mojo, masyarakat lebih meilih bekerja dikampung halamannya daripada merantau.
“Harga produk batu juga beragam, paling murah Rp 3 ribu dan termahal Rp 3 juta. Namun harga produk juga tergantung dari pesanan pembeli, semakin besar serta tingkat kesulitannya tinggi harganya juga naik. Sejak berdiri sampai sekarang untuk pemasaran tidak mengalami kendala, sebab selain pasar lokal, nasional juga melayani permintaan dari luar negeri,” pungkasnya. (R-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar