Usaha
rumah tangga
Ibu
rumah tangga merupakan manajer yang handal dalam penerapan kehidupan di
masyarakat. Manajemen alamiah mereka dalam rumah tangga muncul seiring
berjalannya waktu, dengan pengalaman yang tidak perlu diragukan lagi. Disadari
atau tidak, sebelumnya mereka secara langsung mampu dan telah terbiasa dalam
penerapan aktivitas yang sekarang ini gencar disosialisasikan oleh pemerintah
yang disebut sebagai diversifikasi pangan.
Kaitan
antara diversifikasi pangan dengan bisnis pangan; diakui atau tidak, perempuan/
ibu rumah tangga (dalam hal ini di daerah pedesaan) adalah sosok figure
yang perlu diperhatikan dan diteladani. Hal itu karena mereka telah mampu
mengetahui; mengenal; bahkan sudah seringkali melakukan aktivitas usaha yang
mampu mengangkat martabat perempuan melalui proses pemberdayaan social ekonomi.
Wujud proses tersebut yang dinamakan sebagai proses pengolahan hasil pertanian
spesifikasi potensi wilayah yaitu ketela pohon/ ubi kayu/ singkong (pohong
- Jw.). Singkatnya, aktivitas usaha yang dimaksud adalah perlakuan pasca panen
ubi kayu untuk diolah menjadi makanan yang dinamakan tiwul. Menggunakan
teknologi sederhana tepat guna dengan diimbangi tingkat sumberdaya manusia yang
sarat dengan keterampilan dan pengalaman, maka tiwul tersebut dikemas menjadi
makanan siap saji (instan). Oleh karenanya disebut sebagai tiwul instan.
Potensi
Usaha Tiwul Instan
-
Masyarakat di daerah setempat sebagian besar masih gemar mengkonsumsi tiwul
dalam kesehariannya, namun demikian ternyata sampai dengan detik ini tiwul
ternyata telah booming menjadi makanan pokok selingan orang-orang di
daerah perkotaan
-
Adanya canangan penerapan diversifikasi pangan dari program pemerintah dalam
Perpres No. 22 tahun 2009 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
(P2KP) sesuai sumberdaya lokal
- Banyaknya tersedia bahan baku tiwul berupa ketela pohon yang melimpah di daerah pedesaan
- Banyaknya tersedia bahan baku tiwul berupa ketela pohon yang melimpah di daerah pedesaan
Faktor
Penunjang Usaha Tiwul Instan
Faktor Teknis
Faktor Teknis
-
Keterampilan dalam mengolah (memproses) bahan baku berupa ketela pohon menjadi
tiwul instan telah dimiliki oleh perempuan/ ibu rumah tangga
-
Bahan baku dalam pembuatan tiwul instan melimpah
-
Usaha industri tiwul instan mampu menunjang aktivitas positif di sekitarnya,
baik yang menyangkut aspek social maupun ekonomi masyarakat
Faktor
Ekonomi
-
Pola usaha industri tiwul instan terjadi secara terus menerus
(berkesinambungan) tanpa tergantung pada musim
-
Sudah ada pasar tetap dalam penjualan produk tersebut, dalam hal ini misalnya
melalui warung, toko, dan lain-lain, baik local maupun cakupan pemasaran yang
lebih luas
-
Keuntungan usaha yang diperoleh mampu sebagai pemupukan modal untuk usaha
berikutnya maupun dalam menunjang perekonomian rumah tangga masing-masing
perempuan/ ibu rumah tangga
Faktor
Sosial
-
Usaha industri rumah tangga tiwul instan tidak bertentangan dengan norma
masyarakat setempat
-
Usaha industri rumah tangga tiwul instan mampu meningkatkan peran serta anggota
rumah tangga perempuan/ ibu rumah tangga maupun masyarakat dalam hal
pengetahuan, sikap serta keterampilannya
-
Usaha industri rumah tangga tiwul instan diprediksi positif mampu memberikan
lapangan kerja bagi masyarakat setempat pada masa yang akan datang, sehingga
pengangguran diharapkan akan semakin berkurang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar